Selasa, 01 November 2011

Mari Fokus dengan apa yang Anda miliki, bukan dengan apa yang telah hilang dari Anda

           Pembaca yang optimis, sering kali diantara kita hanya memikirkan dan merenungkan apa yang telah hilang dari kita. Memang benar, kita harus memikirkannya dan merenungkannya. Anggaplah semua itu sebuah pelajaran gratis, sebuah mata pelajaran yang lebih indah dari fisika, kimia, matematika, biologi, bahasa inggris, atau apapun itu. Tapi, apakah kita harus terpaku pada yang telah hilang dari kita? Mari kita ambil sebuah tindakan positif, raih impian Anda yang sedang menanti, dia sudah terbuka lebar untuk Anda mewujudkannya.
          “Biarkan kami menang. Tetapi jika kami tidak menang berilah kami keberanian untuk mencobanya” demikianlah janji para atlet tunagrahita yang membuktikan kemampuannya di ajang Special Olympics World Summer Games XIII di Athena Yunani dari 24 Juni hingga 4 Juli 2011 lalu. Inilah prestasi terbaik yang mereka peroleh dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka mempersembahkan 15 emas, 13 perunggu, dan 11 perak. Medali emas disumbangkan dari cabang olahraga renang, bulu tangkis, tenis meja dan bocce.
Dalam Special Olympics yang diikuti oleh 7500 atlet tunagrahita dari 184 negara ini, Indonesia mengirimkan 46 atlet untuk bertanding dalam 7 cabang olah raga yang diperlombakan. Renang, tenis meja, bulu tangkis, bocce, sepak bola, bola basket dan atletik. Indonesia meraih emas pertama dari cabang olahraga renang. Medali emas ini dipersembahkan oleh Stephanie Handojo dan Fitriani untuk 50 M gaya dada. Selain emas Fitriani juga mendapatkan 1 medali perak untuk 50 M gaya bebas. Emas dari cabang renang ditambahkan oleh Chistian Sitompul setelah saingannya dinyatakan diskualifikasi. Harison Sirait pelatih para atlet renang ini mendampingi para atletnya berbagi kisah menarik dalam Kick Andy. Tentang metode latihan yang ia terapkan hingga kisah perbedaan aba-aba yang biasa ia berikan dengan saat pertandingan yang menyebabkan beberapa atletnya terlambat meluncur. Meski demikian 3 emas dan 3 perak berhasil dipersembahkan dari cabang olah raga ini.
Dalam Special Olympics 2011 ini, cabang olahraga bocce pertama kali diperlombakan. Permainanan bocce terbuka dimainkan antara dua pemain atau dua tim sampai empat pemain dalam sebuah tim. Ada bola sasaran berukuran kecil berwarna putih di sebuah area yang disebut "jack," atau "pallino". Dalam hal ini para atlet tunagrahita berlomba melemparkan bola yang berukuran besar agar mengenai bola sasaran yang kecil, atau paling tidak mendekatinya. Tim pemenang adalah tim yang mampu menempatkan bola besar paling dekat dengan bola kecil atau bahkan mengenai bola kecil. Meski baru pertama kali diperlombakan, Indonesia meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu dari cabang olahraga bocce ini.  Yakni dari Ika Solehati, Vivi Indrayani, dan Rico. Andy F Noya pun tak segan mencoba olahraga ini melawan Rico dkk.
Cabang olah raga tennis meja menyumbang 3 medali emas dari para atletnya, yang diwakilkan oleh Donal Latif atlet tunagrahita asal Gorontalo dan Desi Pradita asal Yogyakarta. Dua perak dan tiga perunggu dari cabang tennis meja ini, turut menambah jumlah medali yang diboyong pulang. Peraih emas terbanyak di cabang badminton. Sebanyak 6 medali emas disumbangkan dari Komarudin dan Ati Hasyim. Masing masing atlet tersebut mendapat 3 emas untuk nomor single, ganda putra/putrid, juga ganda campuran. Komarudin asal Pekalongan yang didampingi pelatihnya Joko Widodo dari klub PB Pratama dimana ia berasal, ternyata selalu menciptakan gaya-gaya tersendiri dalam teknik bermain badminton. Menurut pelatihnya, bahkan Udin, demikian panggilannya sering menang bila bertanding melawan atlet normal. Kakak dan ayahnya pun tak segan mendukung masuk klub, meski harus menjual kambing ternaknya. Sedangkan Ati Hasyim, atlet asal Panti Sosial Bina Grahita Nipotowe, Palu, Sulawesi Tengah ini bercita-cita, bahwa dari kemenangannya ini akan ia persembahkan keluarganya, terutama agar dapat mengalirkan listrik untuk rumahnya yang terletak di kampung yang belum terjangkau listrik.
Itulah yang saya kutip dari Kick Andy. Meskipun mereka Tunagrahita, mereka bisa melampaui orang biasa. Sebuah jawaban yang real. Mereka tetap katakan “Biarkan Kami Menang”. Saya terharu ketika melihat pahlawan-pahlawan Indonesia yang telah membawa nama bangsa Indonesia harum dimata dunia. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Jangan biarkan impian Anda menggantung. Kejarlah, capailah, tangkaplah, walaupun anda harus berulang kali terjatuh. Dengan rasa optimis dan pantang menyerah, dunia sekalipun bisa Anda tangkap. 
Ketika saya mencoba membuat sebuah thread di salah satu forum, kemudian seorang dari pembaca membalas sebuah kata-kata motivasi yang sangat menarik, demikian ia menulis
Bila aku tak dapat terbang, aku akan berlari
Bila aku tak dapat berlari, aku akan berjalan
Bila aku tak dapat berjalan, aku akan merangkak
Bagaimanapun aku akan MAJU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar